Santri Mulai Didorong Kuasai Teknologi dan Sains Modern

Nasional

revisednews – Pesantren, sebagai lembaga pendidikan yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu, telah berperan penting dalam mencetak generasi yang berakhlak mulia dan memahami ajaran Islam secara mendalam. Namun, di era digital ini, pesantren semakin dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Kini, santri tidak hanya dituntut menguasai ilmu agama, tetapi juga untuk menguasai teknologi dan sains modern. Hal ini menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompetitif.

Pesantren Kini Tidak Hanya Fokus pada Ilmu Agama

Selama ini, pendidikan di pesantren identik dengan pengajaran kitab-kitab kuning, Al-Qur’an, dan hadis. Santri diajarkan untuk mendalami ilmu fiqih, tasawuf, dan berbagai aspek keagamaan lainnya. Namun, tren ini mulai bergeser. Banyak pesantren kini bertransformasi dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern dalam kurikulum mereka. Sains, teknologi, matematika, dan bahasa pemrograman kini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan di pesantren.

Pesantren-pesantren di beberapa wilayah di Indonesia mulai membuka kelas khusus yang mengajarkan keterampilan seperti coding, robotik, dan penggunaan perangkat lunak (software) modern. “Kami ingin santri tidak hanya cerdas dalam agama, tetapi juga mampu bersaing dalam dunia teknologi,” ujar Ustaz Ahmad Fauzi, Kepala Pesantren di Jawa Barat, yang telah memulai program ini.

Program Teknologi dan Sains di Pesantren

Untuk mendukung penguasaan teknologi dan sains, pesantren-pesantren mulai membangun fasilitas yang lebih modern. Laboratorium komputer, kelas coding, dan akses internet cepat kini tersedia di beberapa pesantren. Selain itu, pengajaran teknologi juga dilengkapi dengan pelatihan-pelatihan intensif agar para santri dapat memahami dan menguasai bidang-bidang seperti robotik, aplikasi perangkat lunak, dan bahkan pengembangan aplikasi.

Selain itu, beberapa pesantren juga bekerja sama dengan universitas atau lembaga teknologi untuk menghadirkan pelatihan-pelatihan dan seminar-seminar yang membekali santri dengan keterampilan praktis yang dapat mereka terapkan setelah lulus.

Dukungan Pemerintah dan Lembaga Pendidikan

Langkah pesantren untuk bertransformasi ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia. Kementerian Agama bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus memberikan dorongan agar pesantren mengembangkan kurikulum berbasis sains dan teknologi. Dengan adanya sinergi antara pesantren, pemerintah, dan lembaga pendidikan tinggi, diharapkan para santri dapat menguasai ilmu agama dan juga ilmu pengetahuan yang sangat diperlukan dalam dunia modern.

“Kami mendorong agar pesantren menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya mengajarkan moral dan etika, tetapi juga memberikan bekal keterampilan yang relevan dengan dunia kerja dan perkembangan teknologi,” ujar Dr. M. Nur, Direktur Pendidikan Islam Kementerian Agama.

Santri sebagai Agen Dakwah Digital

Selain meningkatkan keterampilan teknis, penguasaan teknologi juga memberikan peluang bagi santri untuk menjadi agen dakwah digital. Di era media sosial ini, dakwah tidak lagi terbatas pada ceramah di mimbar masjid, tetapi bisa dilakukan melalui platform digital. Santri yang menguasai teknologi bisa menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan agama, nilai-nilai moral, dan kontribusi positif bagi masyarakat luas.

Aplikasi dakwah berbasis teknologi, seperti pengembangan website, vlog Islami, atau konten digital yang edukatif, kini menjadi wadah bagi santri untuk menunjukkan kemampuannya dalam berdakwah dengan cara yang lebih modern dan efektif.

Tantangan dan Solusi Integrasi Teknologi

Meskipun banyak kemajuan, integrasi teknologi dalam pesantren tidak lepas dari tantangan. Keterbatasan fasilitas, kekurangan tenaga pengajar yang memiliki latar belakang ilmu teknologi, serta kurangnya pemahaman tentang pentingnya teknologi di kalangan sebagian pengelola pesantren menjadi beberapa kendala yang harus dihadapi.

Namun, banyak pesantren yang tidak tinggal diam. Mereka berkolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi, perusahaan teknologi, dan bahkan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan pelatihan bagi pengasuh pesantren dan pemberian bantuan peralatan teknologi, langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mengatasi hambatan yang ada.

Respon Orang Tua dan Masyarakat

Masyarakat dan orang tua juga menunjukkan dukungan positif terhadap perubahan ini. Banyak orang tua yang menginginkan anak-anak mereka tidak hanya mendapatkan pendidikan agama yang mendalam, tetapi juga memiliki keterampilan yang bisa membantu mereka dalam menghadapi dunia yang semakin digital.

“Dengan adanya pendidikan teknologi ini, saya yakin anak saya akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan,” ujar salah satu orang tua di Yogyakarta, yang anaknya belajar di salah satu pesantren yang sudah mengintegrasikan sains dan teknologi dalam kurikulumnya.

Masa Depan Pesantren di Era Digital

Melihat perkembangan ini, masa depan pesantren tampaknya semakin cerah. Pendidikan pesantren yang menggabungkan nilai-nilai agama dengan keterampilan sains dan teknologi akan membentuk generasi santri yang lebih siap berkompetisi di dunia yang semakin digital dan global. Santri bukan hanya akan menjadi pemimpin spiritual, tetapi juga agen perubahan yang mampu memanfaatkan teknologi untuk kebaikan umat.

Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan semakin banyak pesantren yang melengkapi program pendidikan mereka dengan teknologi dan ilmu pengetahuan, sehingga mencetak santri yang tidak hanya memiliki kedalaman agama, tetapi juga kecakapan teknis yang mumpuni.


Penutup

Pesantren sebagai lembaga pendidikan dengan tradisi kuat dalam membentuk karakter dan akhlak kini bertransformasi untuk menghadapi tantangan abad 21. Dengan integrasi sains dan teknologi dalam kurikulum, pesantren akan menjadi pusat pendidikan yang tidak hanya mencetak ahli agama, tetapi juga generasi muda yang siap bersaing dalam dunia yang serba digital. Melalui kolaborasi yang baik antara pesantren, pemerintah, dan masyarakat, pendidikan pesantren yang berbasis teknologi akan semakin berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa.