Cottage-Core Cooking, Masak Estetik Jadi Tren Baru

Viral

revisednews – Belakangan ini, media sosial ramai dengan tren Cottage-Core Cooking, di mana memasak tidak hanya soal makanan, tetapi juga menghadirkan estetika, suasana alami, dan nuansa santai ala pedesaan. Tren ini menggabungkan keindahan visual, kreativitas kuliner, dan kehidupan sederhana yang damai, sehingga menarik perhatian banyak orang, terutama generasi muda yang mencari hiburan visual dan inspirasi gaya hidup baru.

Apa Itu Cottage-Core Cooking?

Cottage-Core Cooking adalah bagian dari gerakan estetika cottage-core, yang menekankan kesederhanaan, kehangatan, dan suasana pedesaan. Dalam versi memasak, tren ini menampilkan kegiatan memasak yang tenang, indah, dan teratur, sering kali dengan penggunaan bahan alami, dekorasi rustic, dan pencahayaan lembut.

Konten cottage-core cooking biasanya menampilkan:

  • Bahan alami seperti sayuran organik, rempah segar, dan produk lokal.
  • Peralatan dapur klasik: panci tanah liat, talenan kayu, dan alat masak vintage.
  • Visualisasi yang estetik: pencahayaan hangat, suara memasak yang menenangkan, dan susunan makanan yang cantik.

Daya Tarik Tren

Daya tarik Cottage-Core Cooking terletak pada kombinasi antara kuliner dan estetika visual. Penonton tidak hanya belajar resep, tetapi juga merasakan ketenangan dan inspirasi. Video-video ini biasanya menampilkan proses memasak dari awal hingga akhir, dengan detail langkah yang indah dan musik lembut sebagai latar.

Selain itu, tren ini menghidupkan kembali rasa nostalgia dan keinginan akan kehidupan sederhana. Banyak orang menikmati menonton kreator memasak dengan perlahan, menikmati proses, dan menyajikan makanan dengan cara yang rapi dan menawan.

Contoh Konten Cottage-Core Cooking

  1. Memasak roti atau kue ala pedesaan – Kreator menunjukkan cara membuat roti sourdough atau kue tart dengan detail indah, sambil menampilkan dapur rustic dan alat masak vintage.
  2. Membuat hidangan dari bahan lokal dan organik – Misalnya sup sayuran, salad dengan rempah segar, atau minuman herbal yang disajikan dengan gelas antik.
  3. Proses persiapan yang estetik – Mengiris bahan dengan rapi, menata piring secara artistik, dan menambahkan dekorasi alami seperti bunga atau daun.

Beberapa kreator bahkan menambahkan narasi tenang atau musik piano ringan, sehingga video tidak hanya mengajarkan resep, tetapi juga memberi sensasi relaksasi dan ketenangan.

Popularitas di Media Sosial

Tren ini viral di TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts. Banyak kreator muda mulai mencoba menampilkan gaya hidup sederhana melalui memasak, dengan fokus pada visual, suara, dan suasana hati. Tagar seperti #CottageCoreCooking, #AestheticCooking, dan #RusticCooking memudahkan penonton menemukan konten ini.

Fenomena ini juga menunjukkan bagaimana media sosial dapat memengaruhi gaya hidup. Penonton yang awalnya hanya mencari hiburan kini terdorong untuk mencoba memasak dengan cara yang lebih santai dan estetik. Beberapa bahkan mulai mengubah dapur mereka agar lebih “cottage-core friendly”.

Dampak Tren

Cottage-Core Cooking tidak hanya sekadar tren visual, tetapi juga mendorong kreativitas kuliner dan gaya hidup yang lebih mindful. Penonton belajar untuk:

  • Mengapresiasi proses memasak, bukan hanya hasil akhir.
  • Memperhatikan bahan-bahan yang digunakan dan memilih yang lebih alami atau lokal.
  • Menyajikan makanan dengan cara yang indah, sehingga pengalaman makan menjadi lebih memuaskan.

Tren ini juga memperkuat konsep mindfulness dan self-care melalui kegiatan memasak, di mana proses kreatif dan ketenangan menjadi bagian utama dari pengalaman.

Kesimpulan

Cottage-Core Cooking membuktikan bahwa memasak bisa menjadi lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan makan, tetapi juga pengalaman estetis dan emosional. Tren ini menggabungkan kreativitas kuliner dengan kesederhanaan pedesaan, memberikan inspirasi bagi siapa pun yang ingin menghadirkan keindahan dan ketenangan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi generasi muda yang menghabiskan banyak waktu di media sosial, Cottage-Core Cooking menawarkan alternatif hiburan yang menenangkan sekaligus mendidik. Tren ini menunjukkan bahwa visual, atmosfer, dan proses kreatif sama pentingnya dengan rasa makanan itu sendiri, menjadikan memasak sebagai seni sekaligus pengalaman hidup yang memuaskan.