Kepala Cabdindik Pacitan Dorong Penguatan Nilai Pancasila

Nasional

revisednews – Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Pacitan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, menegaskan pentingnya penguatan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan pendidikan. Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah kegiatan pembinaan kepada kepala sekolah dan guru-guru SMA/SMK se-Kabupaten Pacitan pada akhir September 2025.

Dalam sambutannya, Kepala Cabdindik menekankan bahwa pendidikan bukan hanya soal pencapaian akademik, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan jati diri bangsa. Nilai-nilai luhur dalam Pancasila, menurutnya, harus menjadi fondasi utama dalam setiap proses pembelajaran dan interaksi di sekolah.

1. Pendidikan Sebagai Sarana Penanaman Karakter

Menurut Kepala Cabdindik, sekolah memiliki peran strategis sebagai wadah pembentukan karakter generasi muda. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, toleransi, keadilan, dan cinta tanah air harus ditanamkan secara konsisten sejak dini.

Ia menambahkan bahwa penguatan karakter peserta didik tidak bisa hanya dilakukan melalui pelajaran Pendidikan Pancasila semata, tetapi harus menjadi bagian dari budaya sekolah. Guru, sebagai ujung tombak pendidikan, diharapkan mampu menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tantangan Era Digital dan Krisis Moral

Di tengah derasnya arus informasi di era digital, generasi muda saat ini dinilai semakin rentan terhadap krisis identitas dan degradasi moral. Kepala Cabdindik mengingatkan bahwa pendidikan nilai menjadi semakin relevan di era ini, karena anak-anak dihadapkan pada berbagai pengaruh luar yang tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.

Fenomena perundungan, intoleransi, dan penyebaran hoaks di kalangan pelajar menjadi alarm penting bagi semua pihak untuk kembali memperkuat pendidikan karakter berbasis Pancasila. Ia pun mengajak para pendidik untuk lebih proaktif dalam memberikan pemahaman yang kontekstual dan aplikatif terkait nilai-nilai luhur bangsa.

3. Kolaborasi Sekolah dan Orang Tua Diperlukan

Selain peran guru dan sekolah, Kepala Cabdindik juga menyoroti pentingnya keterlibatan orang tua dalam penguatan karakter anak. Pendidikan, menurutnya, tidak bisa hanya dibebankan pada institusi formal, tetapi juga harus dibangun dalam lingkungan keluarga.

Ia mendorong sekolah untuk memperkuat komunikasi dengan orang tua murid, agar terbentuk sinergi dalam mendampingi anak-anak menghadapi tantangan zaman. Melalui pendekatan kolaboratif ini, diharapkan nilai-nilai Pancasila bisa hidup tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan masyarakat.

4. Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Kepala Cabdindik juga menyinggung pentingnya implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka. Ia mengapresiasi sejumlah sekolah di Pacitan yang telah menjalankan P5 dengan berbagai pendekatan kreatif dan kontekstual, seperti kegiatan budaya lokal, kerja bakti, hingga diskusi lintas agama.

Menurutnya, program ini menjadi media yang sangat efektif untuk membawa nilai-nilai Pancasila lebih dekat dengan keseharian siswa. Ia juga mengajak seluruh sekolah untuk terus berinovasi dalam menyusun kegiatan yang mampu menumbuhkan kesadaran kritis dan empati sosial pada diri peserta didik.

5. Harapan Terhadap Dunia Pendidikan Pacitan

Di akhir kegiatan, Kepala Cabdindik menyampaikan harapannya agar pendidikan di Pacitan tidak hanya melahirkan lulusan yang cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter kuat sebagai warga negara Indonesia. Ia percaya bahwa penguatan nilai Pancasila adalah kunci dalam mencetak generasi yang siap menghadapi perubahan zaman tanpa kehilangan jati dirinya.

Ia juga mengajak semua pihak, mulai dari guru, kepala sekolah, pengawas, hingga dinas pendidikan kabupaten, untuk bersama-sama membangun ekosistem pendidikan yang sehat dan berpihak pada nilai-nilai luhur bangsa.

Dengan semangat gotong royong dan rasa cinta tanah air, pendidikan di Pacitan diharapkan terus menjadi benteng terakhir dalam menjaga keutuhan bangsa melalui generasi muda yang berkarakter Pancasila.