Pentingnya SDM Kompetitif untuk Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Indonesia

Nasional

revisednews – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif untuk mencapai kemandirian ekonomi Indonesia. Menurutnya, hanya dengan mengembangkan SDM yang berdaya saing, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor dan menciptakan industri yang mandiri. Hal ini disampaikan dalam Seminar Nasional bertema ‘Industri Manufaktur Indonesia Terkini: Menavigasi Tantangan Berdasarkan Indeks PMI’ yang digelar oleh Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di Bekasi, Jumat (3/10).

Penguatan SDM sebagai Kunci Kemandirian Ekonomi

Yassierli mengungkapkan bahwa untuk mencapai kemandirian ekonomi, Indonesia harus mampu memproduksi berbagai kebutuhan dalam negeri, seperti pakaian, sepatu, hingga komponen otomotif. Dengan kemampuan tersebut, negara ini tidak lagi perlu bergantung pada impor. Menurutnya, SDM yang kompetitif dan industri yang berkembang pesat akan memberikan fondasi yang kuat bagi ekonomi Indonesia di masa depan.

Tantangan Tenaga Kerja Indonesia

Di sisi lain, Menaker Yassierli menyampaikan tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah ketidaksesuaian antara pendidikan tenaga kerja dan kebutuhan industri. Sebagian besar tenaga kerja Indonesia masih memiliki latar belakang pendidikan SMA/SMK, sementara dunia industri saat ini membutuhkan keterampilan berbasis teknologi yang lebih maju. Oleh karena itu, pemerintah mendorong pelatihan, pemagangan, dan program teaching factory untuk meningkatkan keterampilan SDM agar lebih kompetitif di pasar global.

Pembangunan Industri Harus Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Dalam kesempatan yang sama, Yassierli juga menekankan pentingnya memastikan bahwa pembangunan industri tidak hanya berfokus pada ekspor, tetapi juga memperhatikan daya beli masyarakat. Tanpa daya beli yang kuat, produk-produk dalam negeri tidak akan terserap di pasar domestik. Oleh karena itu, pertumbuhan industri harus memberikan dampak langsung kepada kesejahteraan rakyat.

Kolaborasi Serikat Pekerja dan Pengusaha

Menaker Yassierli mengapresiasi upaya dialog yang dilakukan antara serikat pekerja dan pengusaha dalam membahas masa depan industri dan kesejahteraan pekerja. Ia menyebutkan bahwa kolaborasi antara serikat pekerja, pengusaha, dan pemerintah adalah kunci untuk menghadapi tantangan global. “Hubungan industrial yang harmonis akan menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang adil dan produktif,” katanya.

Pengolahan Sumber Daya Alam untuk Nilai Tambah

Ketua Umum KSPSI, Jumhur Hidayat, dalam seminar tersebut menyampaikan bahwa penting untuk mengolah sumber daya alam Indonesia untuk memberikan nilai tambah, bukan hanya mengekspor bahan mentah. Ia menambahkan bahwa anggaran pelatihan tenaga kerja di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga. Menurutnya, dengan menambah anggaran pelatihan secara signifikan, Indonesia dapat memperkuat industri dan meningkatkan keterampilan tenaga kerjanya.

Penutupan: Kemandirian Ekonomi Melalui Sinergi Sektor Industri dan Pendidikan

Yassierli dan Jumhur Hidayat sepakat bahwa kemandirian ekonomi Indonesia hanya dapat terwujud jika sektor industri, pendidikan, dan pelatihan tenaga kerja bergerak seiring. Pemerintah, serikat pekerja, dan pengusaha harus bekerja bersama untuk membangun ekosistem yang berkelanjutan dan berfokus pada pengembangan SDM yang kompetitif. Dengan langkah ini, Indonesia diyakini akan mampu bangkit sebagai negara industri yang mandiri dan tangguh di kancah global.