revisednews.com Pemerintah Kabupaten Samosir memperkuat langkah transisi energi bersih. Wakil Bupati Ariston Tua Sidauruk menandatangani Berita Acara Serah Terima dan Naskah Hibah BMN dari Ditjen EBTKE Kementerian ESDM. Aset yang dihibahkan berupa infrastruktur pendukung energi terbarukan untuk kepentingan masyarakat.
Penandatanganan ini menjadi bentuk dukungan pemerintah pusat terhadap daerah. Aset hibah diarahkan untuk memperbaiki layanan energi, mendukung aktivitas publik, dan membuka peluang ekonomi baru.
Sosialisasi Kebijakan Energi sebagai Fondasi Perencanaan
Kegiatan ini juga diisi sosialisasi peraturan tentang Kebijakan Energi Nasional. Kebijakan tersebut menekankan penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Informasi yang disampaikan dalam sosialisasi menjadi pedoman bagi pemerintah daerah. Program daerah harus sejalan dengan arah pembangunan energi nasional agar manfaatnya terasa untuk jangka panjang.
Komitmen Samosir terhadap Ketahanan Energi
Dalam sambutannya, Wabup Ariston menjelaskan bahwa energi menjadi kebutuhan dasar pembangunan. Akses energi yang baik berdampak pada pelayanan publik, pariwisata, dan sektor ekonomi lainnya. Samosir memiliki potensi energi bersih yang besar, terutama panas bumi.
Ariston menegaskan dukungan penuh Pemkab Samosir terhadap penguatan ketahanan energi. Langkah ini diarahkan untuk mengurangi ketergantungan energi dari luar daerah.
Kolaborasi Pusat dan Daerah dalam Transisi Energi
Wabup berharap kegiatan tersebut memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan pusat. Ia menilai transisi energi membutuhkan dukungan lintas lembaga. Dengan pendampingan teknis dari Ditjen EBTKE, pemanfaatan energi terbarukan dapat dipercepat dan tetap sesuai regulasi.
Kerja sama yang kuat akan membantu setiap daerah bergerak dalam arah yang sama. Tujuannya jelas: energi bersih untuk pelayanan publik yang lebih baik.
Akses Energi sebagai Kunci Peningkatan Kesejahteraan
Direktur Jenderal EBTKE, Dadan Kusdiana, menekankan pentingnya indeks ketahanan energi di daerah. Indeks ini menjadi alat ukur kesiapan daerah dalam memenuhi kebutuhan energi warganya. Data yang dikumpulkan melalui survei digunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan lokal.
Ketersediaan energi yang merata akan mempercepat laju pembangunan. Tidak hanya sektor industri, namun juga pendidikan, kesehatan, dan keseharian masyarakat luas.
Dadan menyebut bahwa percepatan pemanfaatan energi terbarukan harus mengikuti karakteristik daerah. Setiap wilayah punya potensi yang berbeda. Samosir dapat menjadi contoh daerah yang kuat dalam pemanfaatan energi bersih.
Hibah Infrastruktur untuk Manfaat Langsung ke Masyarakat
Hibah dari EBTKE bukan sekadar pengalihan barang negara. Infrastruktur yang diberikan akan menjadi sarana bagi pemerintah daerah dalam memperkuat pelayanan publik. Energi bersih juga membantu mengurangi emisi dan meningkatkan kesehatan lingkungan.
Penggunaan energi ramah lingkungan di daerah wisata seperti Samosir akan memberikan dampak ganda. Pariwisata dapat berkembang tanpa merusak alam yang menjadi aset utama.
Transformasi Energi sebagai Tanggung Jawab Bersama
Keberhasilan transisi energi tidak hanya bergantung pada pemerintah. Masyarakat perlu mendapatkan edukasi agar lebih bijak menggunakan energi. Sektor swasta juga didorong untuk berinvestasi dalam teknologi yang lebih rendah emisi.
Semua pihak harus berperan. Pemerintah menyediakan infrastruktur dan kebijakan, masyarakat menjaga kelestarian, dan dunia usaha membawa inovasi.
Penutup: Masa Depan Energi di Samosir
Pemkab Samosir yakin transisi energi akan mendorong kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur hibah dari EBTKE menjadi modal awal yang kuat. Dengan sinergi yang terjaga, pembangunan energi bersih bisa memberi manfaat nyata bagi banyak orang.
Langkah ini membuktikan bahwa transisi energi bukan hanya visi besar di tingkat nasional. Di Samosir, gerakan ini sudah mulai hadir dan diharapkan terus berkembang hingga seluruh masyarakat merasakan dampaknya.

Cek Juga Artikel Dari Platform infowarkop.web.id
