Harga Emas Antam Tembus Rekor Rp2.237.000 per Gram

Viral

revisednews – Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mencetak rekor tertinggi pada perdagangan hari ini. Pada Selasa, 1 Oktober 2025, harga jual emas Antam mencapai Rp2.237.000 per gram, naik signifikan dibandingkan harga pekan lalu yang masih berada di kisaran Rp2.180.000 per gram. Lonjakan harga ini menjadi sorotan pelaku pasar dan investor emas di dalam negeri.

Kenaikan harga emas Antam tersebut sejalan dengan tren penguatan harga emas dunia yang didorong oleh sejumlah faktor global, seperti ketidakpastian ekonomi, fluktuasi nilai tukar dolar AS, serta kebijakan moneter bank sentral utama dunia. Masyarakat pun semakin tertarik untuk menjadikan emas sebagai instrumen investasi yang aman dan likuid.

1. Faktor Global Dorong Harga Emas Melonjak

Penguatan harga emas dunia menjadi salah satu penyebab utama naiknya harga emas Antam di pasar lokal. Ketidakpastian ekonomi global akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara besar dan kekhawatiran terhadap inflasi mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti emas.

Selain itu, kebijakan The Fed yang kemungkinan menahan kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan membuat minat investor pada emas meningkat. Harga emas spot di pasar internasional sempat menembus level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, yang berimbas langsung pada harga emas Antam di Indonesia.

2. Daya Tarik Emas sebagai Instrumen Investasi

Emas selalu menjadi pilihan utama bagi investor yang ingin melindungi nilai kekayaan dari gejolak pasar dan inflasi. Harga emas yang terus naik membuat minat masyarakat untuk membeli emas batangan semakin tinggi.

PT Antam mencatat peningkatan signifikan dalam volume penjualan emas batangan, baik secara offline di gerai resmi maupun secara online melalui platform digital. Kenaikan harga ini dianggap sebagai peluang emas bagi investor pemula maupun yang sudah berpengalaman untuk menambah portofolio investasi mereka.

3. Harga Jual dan Harga Beli di Gerai Antam

Selain harga jual yang menembus rekor, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga mengalami kenaikan. Saat ini, harga buyback mencapai Rp2.130.000 per gram, memberikan peluang bagi pemilik emas untuk melakukan penjualan dengan nilai yang menarik.

Konsumen yang ingin membeli emas Antam dapat mengakses gerai resmi milik perusahaan di beberapa kota besar, termasuk Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Selain itu, PT Antam juga menyediakan layanan pembelian secara online melalui platform resmi untuk memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.

4. Peran Emas dalam Diversifikasi Portofolio

Bagi investor, emas menjadi aset diversifikasi yang penting guna mengurangi risiko investasi di pasar modal yang fluktuatif. Harga emas yang cenderung stabil dan bahkan naik di saat pasar saham atau obligasi melemah, membuat emas menjadi “aset pelindung” yang strategis.

Analis pasar menyarankan agar investor mempertimbangkan alokasi tertentu dalam portofolio mereka untuk emas, terutama dalam situasi ekonomi yang tidak menentu seperti saat ini. Dengan harga emas Antam yang terus naik, ini juga menjadi momentum baik untuk memulai investasi emas.

5. Prediksi Harga Emas ke Depan

Meski harga emas Antam sudah mencapai level tertinggi, para analis pasar masih melihat potensi kenaikan harga emas ke depan, terutama jika kondisi ekonomi global masih belum stabil. Faktor geopolitik, inflasi yang masih tinggi, serta kebijakan moneter bank sentral dunia akan menjadi variabel utama yang memengaruhi pergerakan harga emas.

Namun, ada juga kemungkinan harga mengalami koreksi teknis dalam jangka pendek seiring dengan dinamika pasar. Investor disarankan untuk tetap memantau perkembangan ekonomi global dan mengambil keputusan investasi secara hati-hati.

Harga emas Antam yang menembus rekor Rp2.237.000 per gram ini menandai momen penting di pasar komoditas lokal. Masyarakat dan investor diharapkan memanfaatkan momentum ini dengan bijak, baik untuk investasi jangka panjang maupun sebagai lindung nilai terhadap risiko ekonomi yang semakin kompleks.