revisednews – Puluhan kapal bantuan kemanusiaan dari berbagai negara terus berlayar menuju Jalur Gaza meskipun menghadapi gangguan dari militer Israel. Armada yang disebut Global Sumud Flotilla itu membawa ratusan aktivis dan tokoh internasional yang berkomitmen menyalurkan bantuan langsung ke wilayah yang diblokade tersebut. Berikut lima poin utama terkait perkembangan terbaru misi kemanusiaan ini:
1. Armada Berangkat dari Spanyol dan Singgah di Tunisia
Armada yang terdiri dari 45 kapal ini berangkat dari Spanyol dan sempat berhenti selama 10 hari di Tunisia untuk melakukan persiapan akhir. Setelah itu, mereka kembali berlayar dengan tujuan menembus blokade laut yang diberlakukan Israel terhadap Gaza.
2. Tokoh Dunia Ikut Terlibat
Di antara para peserta pelayaran terdapat sejumlah nama terkenal, seperti aktivis lingkungan Greta Thunberg asal Swedia dan Mandla Mandela, cucu dari Nelson Mandela. Misi ini juga diikuti oleh anggota parlemen Eropa, Rima Hassan, serta mantan Wali Kota Barcelona, Ada Colau.
3. Diduga Diintimidasi Militer Israel
Pihak penyelenggara melaporkan bahwa beberapa kapal dalam armada mereka, seperti Alma dan Sirius, sempat didekati secara agresif oleh kapal militer Israel. Salah satu anggota parlemen Prancis yang berada di atas kapal mengaku menyaksikan kapal perang berlayar sangat dekat dan menyorotkan lampu sorot besar, disertai hilangnya sinyal radar dan internet selama insiden berlangsung.
4. Wilayah Rawan Dekat Perairan Mesir
Saat ini armada telah memasuki kawasan Laut Mediterania di utara Mesir, mendekati batas laut internasional menuju Gaza. Kawasan ini dikenal sebagai zona berbahaya karena beberapa misi kemanusiaan sebelumnya pernah dicegat atau diserang di sini oleh militer Israel.
5. Israel Pernah Gagalkan Misi Sebelumnya
Israel sebelumnya telah menggagalkan dua misi serupa yang dilakukan pada bulan Juni dan Juli. Salah satunya melibatkan kapal Madleen yang membawa 12 aktivis, termasuk Thunberg, yang dicegat di perairan internasional sejauh lebih dari 180 kilometer dari Gaza.
🔚 Penutup
Meski berbagai gangguan dan intimidasi dilaporkan terjadi, penyelenggara Global Sumud Flotilla menegaskan bahwa mereka akan terus berlayar sampai bantuan kemanusiaan berhasil disampaikan ke warga Gaza. Mereka menyatakan komitmen untuk menembus blokade sebagai bentuk solidaritas terhadap krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di wilayah tersebut.
